Thursday, April 27, 2017

Kerap Berfoto Seksi, Artis Ini Dilarang Syuting Selama 1 Tahun

Denny Kwan. Foto: dailymail.co.uk
Menjadi aktris bukan berarti bebas untuk melakukan apapun, tetap saja harus memiliki budaya sopan santun. Meskipun banyak aktris saat ini yang berani tampil terbuka, dengan pakaian minim atau mengundang imajinasi publik.

Tapi kadang, hukuman yang didapatkan para aktris yang berani tampil terbuka untuk publik ini tidak mendapatkan hukuman, termasuk dari pemerintah yang memiliki wewenang. Tetapi berbeda, jika ada artis yang berani tampil terbuka di negara ini.

Ya, siapa sangka jika seorang aktris asal Kamboja telah dilarang untuk membuat film baru, selama setahun lamanya. Hal ini dikarenakan budaya di negara tersebut mengatakan, bahwa dia selalu tampil 'seksi'.

Wanita bernama Denny Kwan ini, telah tampil di berbagai film, namun ia harus mengadakan sesi 're-education' dengan Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa setempat, dan telah diputuskan melanggar kode etik.

Dengan 300.000 pengikut Facebook di seluruh dunia, Kwan mengatakan bahwa bagian yang diputar di film tidak seperti peran er0tis yang dimainkan oleh aktris lain.

"Di Kamboja, ada banyak artis seksi. Beberapa bahkan lebih dari saya saat syuting, berciuman dan lainnya. Saya tahu ini hak saya untuk berpakaian seperti yang saya inginkan, tapi budaya kita, orang Kamboja, tidak dapat menerimanya," kata Kwan kepada Phnom Penh Post dikutip dari dailymail.co.uk.

Dia mengatakan kepada Harian Kamboja bahwa, ini pertama kalinya dipanggil oleh pejabat kementerian kebudayaan, mereka 'mendidik saya seperti anak perempuan', tapi dia mengatakan bahwa dia menginginkan hak untuk tetap berpakaian sesuai keinginannya.

Kode etik Kementerian ini bertujuan untuk mempromosikan 'pelestarian, pemeliharaan seni, budaya, tradisi dan identitas bangsa' dan 'mencegah efek negatif dari seni dan tradisi bangsa.'

Sekarang, selama 12 bulan ke depan, Kwan tidak boleh syuting di depan kamera film, sebuah hukuman yang telah menyebabkan kemarahan di kelompok kebebasan perempuan di negara tersebut.

Kelompok kesetaraan jender Gender and Development Cambodia, mencela keputusan kementerian tersebut atas dasar etika dan hukum.

Kementerian kebudayaan bersikukuh bahwa tindakan itu benar.

Chamroeun Vantha, kepala dewan disipliner, mengatakan bahwa Kwan telah dihukum karena dia gagal menghormati sebuah janji tertulis yang dibuatnya dengan kementerian tersebut pada bulan Mei lalu, agar tidak berpakaian dengan cara yang seksi.

Bagaimana dengan Indonesia?

1 comment:
Write komentar